Rabu, 11 Februari 2009

Perlukah Anak-Anak Memiliki Handphone?

Memiliki handphone (HP) sepertinya telah menjadi kebutuhan nyaris primer bagi masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tercatat paling tidak terdapat 60 juta pengguna HP dengan angka pertumbuhan pada tahun 2005 mencapai 22,3%. Penggunaan HP ini tidak hanya oleh orang dewasa saja. Anak-anak usia sekolah dasar, taman kanak-kanak bahkan balita pun saat ini telah akrab dengan teknologi ini. Tidak hanya sekedar meminjam HP orang tua untuk nge-game, tapi mereka sendiri juga telah memiliki HP.

Manfaat yang bisa kita dapatkan dari HP memang sangat besar. Dengan adanya HP ini komunikasi antara orang tua dan anak akan lebih lancar. Apalagi dengan kondisi seperti saat ini, ketika orang tua dan anak mempunyai banyak kesibukan masing-masing sehingga waktu untuk bersama berkurang, keberadaan alat yang mempermudah komunikasi dirasa sangat membantu. Orang tua akan lebih mudah mengabarkan kepada orang tua jika terjadi sesuatu pada mereka di saat tidak bersama dengan orang tua.

Namun di samping manfaat seperti yang tersebut di atas, penggunaan HP oleh anak juga dapat mendatangkan berbagai pengaruh buruk. HP sebagai alat komunikasi dapat membawa informasi negatif bagi anak karena saat ini begitu banyak pesan dan gambar “khusus orang dewasa” yang beredar bebas. Informasi negatif ini tentu saja bisa mempengaruhi psikologis anak, sehingga membuat mereka tertarik untuk mencoba hal-hal yang seharusnya belum boleh meraka lakukan. Perilaku konsumtif juga mudah terpicu dalam penggunaan HP ini. Begitu seringnya muncul jenis HP baru, yang tidak hanya menawarkan teknologi yang mutakhir tapi juga design baru yang disesuaikan dengan selera konsumen, sehingga menarik minat pengguna untuk gonta-ganti HP. Belum lagi pemborosan pulsa karena adanya berbagai program yang mengundang pengguna HP untuk berpartisipasi dengan pulsa premium yang biayanya 10 kali lipat pulsa biasa. Selain dampak negatif di atas, penggunaan HP pada anak juga rentan terhadap bahaya. Baik bahaya perampokan maupun bahaya terhadap otak yang ditimbulkan oleh gelombang elektromagnetik HP.

Jadi, kira-kira perlukah kita membekali anak usia SD-SMP dengan HP? Dari polling kecil-kecilan yang saya buat, 37% orang tua menyatakan perlu membekali anak dengan HP, sedangkan 63% menyatakan keberatan atau merasa tidak perlu memberikan fasilitas HP bagi anaknya. Orang tua menganggap anaknya perlu dibekali HP dengan pertimbangan manfaat kelancaran komunikasi. Kondisinya beragam. Ada yang di rumahnya belum tersentuh telpon kabel, sehingga HP diperlukan untuk menggantikan fungsi telepon rumah. Ada yang mengkhawatirkan keruwetan lalu lintas jalur bepergian yang harus dilalui anaknya ketika beraktifitas di luar rumah. Faktor semakin sedikitnya telepon umum yang berfungsi dengan baik juga menjadi bahan pertimbangan. Sedangkan orang tua yang memilih untuk tidak memberikan HP kepada anaknya karena alasan belum perlu, takut anaknya konsumtif, takut anak mendapatkan informasi-informasi negatif dan menghindarkan dari tindak perampokan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar